KISAH ASHIF BIN BARKHIYAK

Assalaamu'alaikum wr wb 
Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam , sebelumnya saya ingin mengucapkan
Hai sobat-sobat semua,apa kabar...? Sungguh tak terasa sdh tgl 20 ramadhan lewat bgtu cpat. . Hadehhhh๐Ÿ˜ด๐Ÿ˜ด
Oke tman2,mbak2,mas2,adek2,ibu2,bapak2 kembali ketopik pembahasan,,,ini adalah postingan yg pertama jdi harus dbungkus dg rapi n bagus dicerna dan dfahami kyak mkanan ae ixixxi. . bisa dibilang kejadian yg pertama atau kalau dalam gemblengan sih ุงู„ุญุงุฏูŠุซ ุงู„ุฃูˆู„ ... Hhhh ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚.....sebenrnya saya dulu prnh pny blog krna jrang kpakai jdi y kebennet www.ihsan20.mywapblog.com sdh bnyk postnya...tp gk apalah lha wong tinggal buat lgi aja kg repott.. Hhh๐Ÿ˜‰๐Ÿ˜‡ .. maaf ya ini kisahnya panjang luuebaar.. jadi kalau baca yg serius insyaAllah berkah manfaat n menambah ilmu.. Aamiinn๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™next...>>>


Siapakah Ashif bin barkhiyak?


ุทูŠุจ akan saya ulas sampai tuntas ke akar2nya...
Istana saba'dari kejauhan...

 Asif bin Barkhiyak (ุกุขุตู ุจู† ุจุฑุฎูŠุง), Asif dengan huruf sod (ุต) bukan sin (ุณ) tapi di foto wa saya kg pakek ุณ ya....? Itu mgkin saya lagi ngeblenkk.. Hhh๐Ÿ˜…. Beliau ialah anak saudara (belah perempuan) Nabi Sulaiman ASW atau sepupunya. Bertugas sebagai penulis (jurutulis) dizaman pemerintahan Nabi Sulaiman ASW sekaligus menteri. Juga sebagai kawan rapat dan pengawal Nabi Sulaiman yang sentiasa mengikut ke mana Nabi Sulaiman pergi dan beliau antara perunding/jurucakap utama bagi kerajaan Nabi Sulaiman AS.

Jati diri Ashif ibnu Barkhiya banyak diceritakan dalam kitab-kitab klasik, salah satunya dalam Ihya Ulum al-Din karya sufi besar Imam Al-Ghazali. Ada yang mengatakan bahwa Ashif adalah sepupu Nabi Sulaiman AS, ada juga yang bilang bahwa dia adalah juru tulis Nabi Sulaiman.
Ashif, tulis Al-Ghazali, dahulunya adalah seorang pemboros. Dia sering melakukan maksiat namun kemudian bertoba. Diceritakan bahwa Allah berfirman kepada nabi Sulaima, “Hai pemimpin ahli ibadah, sampai kapan sepupumu akan berbuat maksiat kepada-Ku sedangkan Aku sangat mengasihinya? Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, jika ia sampai terkena tiupan badai-Ku maka akan aku tinggalkan dirinya agar menjadi contoh bagi orang-orang yang semasanya dan yang bagi umat sesudahnya.”
Ketika Ashif dan Sulaiman bertemu, Sulaiman menyampaikan apa yang diwahyukan Allah tentang dirinya. Mendengar penjelasan tersebut Ashif keluar dan menaiki bukit pasir, disana ia menengadahkan kepala ke langit dan berseru, “Tuhanku junjunganku, Engkau ya Engkau, aku ya aku, bagaimana aku akan bertobat sedangkan Engkau tidak menerima tobatku? Bagaimana aku akan meminta perlindungan dari dosa sedangkan Engkau tidak menjagaku? Aku pasti kembalii.”
Kemudian Allah berfirman. “Engkau benar hai Ashif, engkau ya engkau, Aku ya Aku, Aku menerima tobatmu dan aku telah mengampunimu karena sesungguhnya Aku Maha Penerima Tobat dan Maha Penyayang.”
Al-Ghazali berkata, sebetulnya perkataan Ashif tersebut adalah bentuk ungkapan rayuan kepada Allah. Kadang seorang hamba seolah memberitahukan kepada Allah padahal sebenarnya dia menginginkan sesuatu untuk dirinya, kadang seolah dia menjauh dari Allah padahal sebenarnya dia ingin menuju Allah. Hal semacam ini sering terjadi pada hamba-hamba-Nya sejak dahulu hingga masa yang akan datang, sesuai dengan apa yang ditentukan-Nya sejak masa azali.
Demikianlah akhirnya Ashif mau menerima pertolongan dari Allah sehingga dirinya berubah drastic, dari seorang yang selalu melakukan maksiat menjadi orang yang taat, hidupnya yang selama ini jauh dari jalan Allah, kini selalu patuh kepada perintah-Nya. Allah pun selalu membantunya dalam melakukan ibadah, ketaatan, pengakuan terhadap dosanya, serta tobatnya.
Dan ditengah kesungguhannya kembali kepada-Nya itulah Allah mengajarkan Al-Ismullah Al-A`zhom (kalimat keagungan) yang jika digunakan untuk berdoa maka akan dikabulkan.
Sebagian penafsir Al-Quran dalam sejumlah kitab klasik disebutkan bahwa Ashif lah yang menghadirkan singgasana Ratu Balqis di Yaman untuk Nabi Sulaiman di Baitul Maqdis, Palestina. Dalam tafsir al-Thabari dijelaskan sebagai berikut:
Ibnu Humaid telah bercerita kepada kami, beliau berkata, Salamah telah bercerita kepada kami dari Ibnu Ishaq dari sebagian ahli ilmu dari Wahab ibn Munabah, beliau berkata, mereka mengatakan bahwa Ashif Ibnu Barkhiya berwudhu kemudian dia melakukan shalat sunah dua rakaat, setelah itu dia berkata kepada Nabi Sulaiman, “Wahai Nabi Allah, arahkan pandanganmu kearah yang jauh!” Nabi Sulaiman pun mengarahkan pandangannya ke arah Yaman. Setelah itu Ashif berdoa memohon bantuan Allah, maka tiba-tiba singgasana Ratu Balqis yang berada di Yaman muncul di hadapan Nabi Sulaiman dan ketika melihat kejadian tersebut beliau berkata (firman Allah),”Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku” (QS Al-Naml:40)
Dalam ayat lain Allah juga berfirman: Berkata Sulaiman, “Hai pembesar- pembesar, siapakah diantara kamu yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri. Berkata Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin, “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu, sesungguhnya aku benar-benar kuat membawanya lagi dapat dipercaya. Berkatalah seseorang yang mempunyai ilmu dari Alkitab, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak dihadapannya, ia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia (QS.Al-Naml:38-40).
Berkenaan dengan firman Allah, “Berkatalah seseorang yang mempunyai ilmu dari Alkitab” Ibnu Katsir mengatakan sebagai berikut:
Orang itu adalah Ashif seorang juru tulis Nabi Sulaiman. Demikian pula dengan yang diriwayatkan oleh Muhammad ibn Ishaq dari Yazid ibn Ruman bahwa orang itu adalah Ashif ibn Barkhiya. Dia adalah seorang yang jujur dan mengetahui Al-ismullah Al- A`zhom.
Qatadah berkata, dia adalah seorang mukmin dari golongan manusia, dia bernama Ashif. Demikian pula dengan apa yang dikatakan oleh Abu Shalih, Dlahak dan Qatadah, dia (Ashif) itu dari golongan manusia. Qatadah menambahkan, (tepatnya) dari kaum Bani Israil.
Sedangkan Imam Al- Qurthubi mengatakan dalam tafsirnya sebagai berikut: Kebanyakan ahli tafsir berpendapat bahwa orang yang diberikan Al-ism `Al-A`zhom itu adalah Ashif ibn Barkhiya dari kaum Bani Israil, dia adalah seorang yang jujur dan selalu menjaga Ismullah Al-A`zhom yang jika digunakan untuk meminta maka akan diberikan dan jika digunakan untuk berdoa maka akan dikabulkan.
Siti Aisyah berkata, Nabi bersabda, “sesungguhnya Ismullah Al-A`zhom yang digunakan oleh Ashif ibn Barkhiya yaitu: “Ya Hayyu ya Qayum” (Wahai Dzat Yang Maha Hidup, Wahai Dzat Yang Maha Berdiri Sendiri).”
Ada satu pendapat yang mengatakan (bahwa Ismullah Al-A`zhom) itu adalah, “Ya Ilahana Ilahu kulli Syay`in Ilahan Wahidan, La Ilaha Illa Anta (Ya Tuhan Kami, Tuhan segala tiap-tiap sesuatu, Tuhan Yang Esa, tiada tuhan melainkan Engkau) datangkanlah singgasananya kepadaku.” Maka singgasana itu muncul di hadapannya.
Mujahid berkata, “Kemudian dia berdoa: “Ya Ilahana Ilahu kulli Syay`in ya Dzal Jalali waal-ikram” (Wahai Tuhan kami, Tuhan segala sesuatu, Engkaulah pemilik keagungan dan kemuliaan).”
Al- Suhaili berkata, orang yang diberikan pengetahuan tentang kitab adalah Ashif ibn Barkhiya putra dari uwak Nabi Sulaiman dan dia dikaruniai Ismullah Al-A`zhom dari salah satu nama-nama Allah.
Dan menurut pendapat kebanyakan orang, dia adalah seorang yang shalih dari golongan Bani Israil bernama Ashif ibn Barkhiya. Diceritakan bahwa dia melaksanakan shalat sunah dua rakaat kemudian berkata kepada Nabi Sulaiman, “Wahai Nabi Allah, arahkan pandanganmu.” Kemudian beliau mengarahkan pandangannya kearah Yaman, tiba-tiba singgasana Ratu Balqis terlihat jelas dan belum sempat beliau mengalihkan pandangannya kembali, singgasana itu sudah berada di hadapannya.
Al-Kalabi mengatakan: “Ashif bersujud dan berdoa dengan Ismullah Al-A`zhom, maka tiba-tiba singgasana Ratu Balqis itu hilang dari tempatnya dan masuk kedalam bumi dan muncul di sisi singgasana Nabi Sulaiman. Dikatakan bahwa jarak antara kedua tempat tersebut sekitar dua bulan perjalanan.”
Banyak orang yang berbeda pendapat tentang doa yang dibaca Ashif. Mujahid dan Muqatil berkata, doa yang dibaca adalah: “Ya Dzal Jalali wa Al-Ikram” (Wahai Dzat Yang Agung dan Mulia). Al-Kalabi mengatakan bahwa doa yang dibaca adalah: “Ya Hayyu Ya Qayyum” (Wahai Dzat Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya).


Seorang yang soleh, abid dan dikatakan mengetahui Ismu Allah yang Maha Agung sehingga amat mustajab doanya. Setengah riwayat nama beliau ialah Astum (ุฃุณุทูˆู…), Yalikha (ูŠู„ูŠุฎุง), Natura (ู†ุงุทูˆุฑุง), Asaf (ุฃุณุงู), Barkiyah (ุจุฑูƒูŠุฉ), dalam Ibrani disebut Benyahu (ุจู†ูŠุงู‡ูˆ). Manusia dari kaum Bani Israel bukan golongan jin.







Beliaulah yang memindahkan Istana Ratu Balqis dari Kerajaan Saba’, Yaman ke Palestin dengan doanya yang mengandungi Ismu Allah al a'dhom yang Maha Agung. Kisah ini dirakamkan dalam al-Quran, Surah al-Naml ayat 38-41:



ู‚َุงู„َ ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„ْู…َู„ุฃ ุฃَูŠُّูƒُู…ْ ูŠَุฃْุชِูŠู†ِูŠ ุจِุนَุฑْุดِู‡َุง ู‚َุจْู„َ ุฃَู†ْ ูŠَุฃْุชُูˆู†ِูŠ ู…ُุณْู„ِู…ِูŠู†َ (ูฃูจ) ู‚َุงู„َ ุนِูْุฑูŠุชٌ ู…ِู†َ ุงู„ْุฌِู†ِّ ุฃَู†َุง ุขุชِูŠูƒَ ุจِู‡ِ ู‚َุจْู„َ ุฃَู†ْ ุชَู‚ُูˆู…َ ู…ِู†ْ ู…َู‚َุงู…ِูƒَ ูˆَุฅِู†ِّูŠ ุนَู„َูŠْู‡ِ ู„َู‚َูˆِูŠٌّ ุฃَู…ِูŠู†ٌ (ูฃูฉ) ู‚َุงู„َ ุงู„َّุฐِูŠ ุนِู†ْุฏَู‡ُ ุนِู„ْู…ٌ ู…ِู†َ ุงู„ْูƒِุชَุงุจِ ุฃَู†َุง ุขุชِูŠูƒَ ุจِู‡ِ ู‚َุจْู„َ ุฃَู†ْ ูŠَุฑْุชَุฏَّ ุฅِู„َูŠْูƒَ ุทَุฑْูُูƒَ ูَู„َู…َّุง ุฑَุขู‡ُ ู…ُุณْุชَู‚ِุฑًّุง ุนِู†ْุฏَู‡ُ ู‚َุงู„َ ู‡َุฐَุง ู…ِู†ْ ูَุถْู„ِ ุฑَุจِّูŠ ู„ِูŠَุจْู„ُูˆَู†ِูŠ ุฃَุฃَุดْูƒُุฑُ ุฃَู…ْ ุฃَูƒْูُุฑُ ูˆَู…َู†ْ ุดَูƒَุฑَ ูَุฅِู†َّู…َุง ูŠَุดْูƒُุฑُ ู„ِู†َูْุณِู‡ِ ูˆَู…َู†ْ ูƒَูَุฑَ ูَุฅِู†َّ ุฑَุจِّูŠ ุบَู†ِูŠٌّ ูƒَุฑِูŠู…ٌ (ูคู ) ู‚َุงู„َ ู†َูƒِّุฑُูˆุง ู„َู‡َุง ุนَุฑْุดَู‡َุง ู†َู†ْุธُุฑْ ุฃَุชَู‡ْุชَุฏِูŠ ุฃَู…ْ ุชَูƒُูˆู†ُ ู…ِู†َ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ู„ุง ูŠَู‡ْุชَุฏُูˆู†َ (ูคูก)



Ertinye: Nabi Sulaiman berkata pula (kepada golongan bijak pandainya): “Wahai pegawai-pegawaiku, siapakah di antara kamu Yang dapat membawa kepadaKu singgahsananya sebelum mereka datang mengadapku Dalam keadaan berserah diri memeluk Islam?” ۝berkatalah Ifrit dari golongan jin: “Aku akan membawakannya kepadamu sebelum Engkau bangun dari tempat dudukmu, dan Sesungguhnya Aku amatlah kuat gagah untuk membawanya, lagi amanah”. ۝ berkata pula seorang Yang mempunyai ilmu pengetahuan dari Kitab Allah: “Aku akan membawakannya kepadamu Dalam sekelip mata!” setelah Nabi Sulaiman melihat singgahsana itu terletak di sisiNya, berkatalah ia: “Ini ialah dari limpah kurnia Tuhanku, untuk mengujiku Adakah Aku bersyukur atau Aku tidak mengenangkan nikmat pemberianNya. dan (sebenarnya) sesiapa Yang bersyukur maka faedah syukurnya itu hanyalah terpulang kepada dirinya sendiri, dan sesiapa Yang tidak bersyukur (maka tidaklah menjadi hal kepada Allah), kerana Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya, lagi Maha Pemurah”. ۝ Nabi Sulaiman berkata pula (kepada orang-orangnya): “Ubahkanlah keadaan singgahsananya itu, supaya kita melihat Adakah ia dapat mencapai pengetahuan Yang sebenar (untuk mengenal singgahsananya itu) atau ia termasuk Dalam golongan Yang tidak dapat mencapai pengetahuan Yang demikian”.۝



Begini ya teman2,mbak2,mas2,ibu2,bapak2...Mula-mula jin ifrit yang menawarkan diri tapi masih lambat kerana Ashif menawar diri dengan kerlipan mata Nabi Sulaiman saja sudah sampai Istana Balqis. Ini menunjukkan bila mana seorang manusia itu menjadi seorang yang alim, soleh dan berilmu maka ia akan menjadi lebih hebat dari jin. Kisah ini boleh dirujuk dalam kitab tafsir yang menjelaskan orang yang mempunyai ilmu pengetahuan dari kitab Allah ialah Ashif bin Barkhiyak.


Tentang apakah doanya itu, kata Mujahid r.h:

ูŠุง ุฐุง ุงู„ุฌู„ุงู„ ูˆุงู„ุฅูƒุฑุงู….

Manakala Zuhri r.h berkata:

ูŠุง ุฅู„َู‡َู†َุง ูˆَุฅู„َู‡َ ูƒُู„ِّ ุดَูŠْุกٍ، ุฅู„َู‡ًุง ูˆَุงุญِุฏًุง، ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ุฃู†ุช، ุงِุฆْุชِู†ِูŠ ุจِุนَุฑْุดِู‡َุง.

Ertinyee: Wahai Tuhan kami, tuhan kepada semua makhluk, tuhan yang esa, tiada tuhan selain Allah. Datangkan kepadaku istana Balqis.

Dari kisah ini juga dapat kita ambil pelajaran bahawa kadang-kadang dalam berdakwah memerlukan ‘izzah’ bukan mesti ‘undur-bersedia’, bukan semestinya ‘pantang mak datuk’. Dengan ‘izzah’ tertunduknya sebuah kerajaan kafir kepada kerajaan Islam Nabi Sulaiman AS.



Balqis ialah Balqis binti Syarahil (ุจู„ู‚ูŠุณ ุจู†ุช ุดุฑุงุญูŠู„) yang memerintah Yaman pada kurun ke 10 sebelum Masehi dan menjadikan Saba’ sebagai ibu kotanya. Kerajaan ini menyembah matahari, melalui risikan salah seorang tentera Nabi Sulaiman iaitu burung hud-hud baginda Nabi mengetahui wujudnya kerajaan besar di Yaman Selatan. Sekarang masih terdapat puing-puing istana Balqis dan juga masih wujud golongan jin dari zaman Balqis menetap disana. WaLlahua’lam. 






Alhamdulillah sudah selesai...kisah ini saya ambil dari pnjlsan2 kitab ihya ulumuddin karya imam ghozali .

oke next>>>...demikianlah mohon maaf apabila ada kata2 yg krg jelas ...hhhh dan semoga bermanfaat bagi kalian semua Aamiin2 ya robbal alaamiin. ..ุจุงุฑูƒ ุงู„ู„ู‡ ููŠูƒ... ๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ˜ช๐Ÿ˜‹

Wassalaamu'alaikum wr wb... 

1 comment: